MX-CA

MX CLUB ACEH

MX CLUB ACEH Ialah Sebuah Induk dari Komunitas Motor Mx Daerah Provinsi ACEH
"Bersama Mx Untuk Satu, Bersatu Mx Untuk Sama"

flickr

Biografi Cut Nyak Meutia

Cut Nyak Meutia

Lahir    : Pirak, Keuruetoe Aceh Utara 1870
Wafat   : Alue Kurieng, 24 Oktober 1910
Makam : Alue Kurieng  

Awalnya Cut Nyak Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Cik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Cik Tunong berhasil ditangkap oleh Belanda dan di hukum mati di Tepi pantai lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Cik Tunong berpesan kepada sahabatnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.

Cut Nyak Meutia menuruti pesan suaminya dan menikah dengan Pang Nagroe sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada satu pertempuran dengan Korps Marsose di Paya Cicem, Cut Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan.

Sedangkan Suaminya Pang Nagroe sendiri terus melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.

Cut Meutia lalu bangkit dan melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial.

                              RUMOH CUT MUETIA

Rumah Cut Meutia yang kini menjadi Museum terletaknya di desa Mesjid Pirak, kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, dikelilingi area persawahan. Rumah yang dahulu didiami pahlawan nasional asal Aceh ini harus ditempuh perjalanan kurang lebih 20 kilometer dari jalur lintas provinsi yang menghubungkan Banda Aceh dan Medan.
Rumah tradisional Aceh ini memiliki struktur bangunan yang kokoh, dengan tiang-tiang yang sangat besar dari kayu-kayu terbaik. Didalamnya banyak terdapat koleksi foto-foto sejarah, yang bercerita tentang para serdadu Belanda maupun para warga setempat yang telah menjadi korban pendudukan Belanda. Dan dari sekian banyak foto tersebut terdapat sebuah foto sebuah rumah yang usang, terbengkalai, tidak terurus. Foto tersebut menceritakan itulah penampilan asli rumah Cut Meutia yang kemudian direnovasi menjadi museum oleh keluarga turunan Cut Meutia untuk dijadikan bangunan sejarah. Pada tahun 1982 mereka memugar bangunan tua tersebut dan mempersembahkannya kepada bangsa Indonesia sebagai rumah yang bercerita dari lubuknya tentang perjuangan Cut Meutia.

Selain menyimpan rangkaian foto 'zaman Belanda', kompleks rumah Cut Meutia memiliki sebuah balai pertemuan yang terbentang luas hingga bundaran lumbung padi. Di sana sambil bergeral menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Cut Meutia bersama pasukannya bentrok dengan marsose di Alue Kurieng. Cut Nyak Meutia gugur dalam pertempuran tersebut.
Cut Nyak Meutia dikukuhkan sebagai pahlawan Kemerdekaan nasional oleh pemerintah melalui SK Presiden RI no 107/1964pengunjung masih bisa melihat sebuah perangkat penumbuk beras tradisional yang digerakkan dengan kaki.

Makam Cut Nyak Meutia
ACEH UTARA - Makam Cut Nyak Meutia yang berada di Gampong  Leubok Tilam, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara.                                  

Jika ditanya seberapa besar arti persahabatan? maka aku akan menjawab 'hanya seujung kuku', karena kuku walau dipotong dan dihabiskan terus menerus, tapi dia terus tumbuh dan berkembang hingga akhir haya Read more at: http://operatorku.blogspot.com/2012/12/status-fb.html Copyright by operatorku.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini

Share this:

ABOUTME

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Kami Mx Club Aceh Ialah Induk Atau Paguyuban Dari Club Mx Yang Berdiri Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yaitu (MX-CL,MX-CS,MX-CBA) Salam, "Bersatu Mx Untuk Sama,Bersama Mx Untuk Satu"

    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 comments:

  1. terimakasih banyat atas informasi dan ilmu pengetahuannya , sangat berguna bagi saya :)

    ReplyDelete